Dgn kasat mata pilkada DKI dapat diketahui bahwa manusia memperalat agama demi kemenangan.Tebukti.Tidak ada gunanya rekam jejak,tidak perlu orang jujur,tidak diperlukan orang pintar.Semua tunduk dan ikut arahan sang pengusung.Sang pengusung berjiwa dagang,yg selalu berpikir berdasarkan untung atau rugi.Si pengusung pintar melihat celah,pintar melihat peluang pasar, terapkanlah metode Ular.
Ular itu hanyalah sarana atau alat menjatuhkan seseorang atau pun kelompok.Ular yg saya maksudkan disini jelas ular sejenis yang ada taman Eden di PL.Sadar atau tidak di sana ular memperalat Tuhan untuk menjatuhkan manusia pertama alias mengatas namakan Tuhan.
Di sana nalar dan logika manusia dikalahkan.....Banyak orang tercengang milihat kekalahan Ahok,...bahkan ada yg mengatakan di luar akal sehat.Ilmuan selalu berpikir berdasarkan logika, jatuh itu selalu ke bawah sesuai daya tarik bumi (gravitasi).Manusia pertama jatuh ke atas (memperalat nama yg Mahatinggi di atas).
Manusia zaman now pun sering demikian.Manusia sekarang,dgn sadar atau tidak sering memperalat agamanya dgn mengatas namakan Tuhan.Dengan bermacam cara manusia memanfaatkan agamanya,tanpa akal sehat dan rasa malu.
Khususnya musim pileg dan pilpres ini,demi tujuan tidak lagi menggunakan nalar dan akal sehat baik diskusi pun narasi di medsos pun di jalanan.
Jangan heran musim pileg dan pilpres orang-orang pada merapat duduk kekiri dan kekanan di bangku Gereja.😎
Post a Comment