Janganlah menjadi Katolik KTP. Katolik Tanpa Penghayatan


INSPIRASI  HARI  INI (“Janganlah menjadi Katolik KTP. Katolik Tanpa Penghayatan.”)

Ciri khas Katolik hendaknya terutama jangan dilihat dari apa yang mereka katakan. Bukan juga dari apa yang mereka pakai. Bisa saja orang mengatakan saya adalah seorang katolik tetapi cara hidupnya tidak mencerminkan bahwa ia adalah seorang katolik. Banyak orang orang memakai salib bercorpus dan Rosario tetapi mereka bukan katolik. Ciri khas itu lihatlah dari apa yang mereka hidupi dan hayati. Dalam injil Yesus mengatakan, “Jikalau hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari orang hidup keagamaan orang Farisi dan ahli Taurat maka kamu tidak akan masuk kedalam Kerajaan Sorga (Mateus 5:20). Mengapa kata-kata Yesus kerap merujuk kepada Orang Farisi dan ahli Taurat? Karena mereka memperalat agama itu untuk mencari kehormatan. Mereka tidak melaksanakan apa yang mereka katakan.

Para sahabat terkasih, kadang orang lain  tidak perlu tahu siapa nama anda, apa pekerjaan anda dan apakah posisimu terhormat di Gereja. Yang perlu mereka tahu ialah bahwa kamu beriman dan adalah orang katolik yang baik. Kamu seorang Katolik bukan hanya pada hari Minggu. Bukan juga hanya pada saat anda berada di Gereja. Kamu menjadi seorang Katolik di mana pun dan kapan pun. Kamu dikenal sebagai orang Katolik lewat sikap yang lemah lembut dan rendah hati saat berhadapan dengan orang lain. Banggalah kalau orang lain mengenalmu sebagai katolik terutama bukan lewat assesory yang kamu pake tetapi terutama lewat cara hidupmu.

Tidak disangkal bahwa banyak orang rajin ke gereja tetapi cara dan teladan hidupnya tidak mencerminkan kerajinannya itu bahkan ia tidak lebih baik dari mereka yang tidak pernah ke Gereja. Sering juga iman kita tinggal dalam level pengatahuan, perasaan kita berkutat dalam perasaan terharu harus saja, rencana kita dalam kata dan uraian yang indah. Belum sampai pada aksi. Maka menjadi orang katolik tidak segampang membalik tangan dan berucap kata. Ingatlah baptisan yang kita terima tidak otomatis membuat kita menjadi orang katolik yang baik. Perjuangan yang terus menerus dan pertobatan yang tiada henti mutlak perlu dan harus.

Ukuran kebaikan sebagai orang katolik, bukan seberapa banyak kita mengatakan kasih tetapi seberapa sering kita mewujudkannya dalam hidup konkrit. Ukuran kekudusan juga bukan terletak dari seberapa sering kita ke Gereja dan berdoa, tetapi sejauh mana kita percayai apa yang kita imani. Namun tidak cukup sampai di situ. Tetapi lebih jauh sejauh mana iman itu nyata dalam perbuatan konkrit. Semoga kita mampu menjadi orang katolik yang lebih baik: berpakaian kerendahan hati, bersemangat kelemah lembutan, berwajahkan kasih, berpenampilan kebijaksanaan, berjiwa pengampunan dan ber-aroma kelemah lembutan

Yos'Ivo OFMCAP

Post a Comment

Previous Post Next Post